E Otomotif – BMW E21 di Indonesia adalah mobil klasik yang telah lama beredar di pasar mobil bekas. Sebagai generasi pertama dari BMW Seri 3, BMW E21 memiliki basis penggemar di berbagai negara termasuk Indonesia.
Meskipun produksinya berakhir pada tahun 1983, beberapa unit BMW E21 masih ada di Indonesia dan menjadi incaran para kolektor atau penggemar mobil klasik.
Dengan jumlah yang terbatas dan statusnya sebagai mobil klasik, BMW E21 di Indonesia cenderung sulit ditemukan dalam kondisi baik. Mobil-mobil ini mungkin telah mengalami sejumlah usia, dan pemeliharaan yang baik menjadi faktor kunci untuk menjaga kualitas dan nilai kolektibilitasnya.
Baca Juga: Daftar Evolusi BMW Seri 3 Mulai dari E21, E36, E46 hingga G20/G21 2023
Pasar mobil klasik di Indonesia terus berkembang, dan antusiasme terhadap mobil-mobil klasik semakin tinggi. Beberapa klub mobil klasik di Indonesia menyediakan sarana bagi pemilik BMW E21 dan mobil klasik lainnya untuk bertemu, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam acara-acara terkait mobil klasik.
Desain Body BMW E21

BMW E21 memiliki desain body yang menggambarkan gaya dan karakteristik mobil-mobil era 1970-an. Desainnya tetap klasik dan elegan, dengan garis-garis yang tajam dan fitur-fitur yang khas dari mobil BMW.
Mendapat julukan Shark Nose, ini adalah beberapa ciri desain body yang mencirikan BMW E21:
- Grille Ginjal: Salah satu ciri khas dari BMW adalah grille ginjalnya yang ikonik. Pada BMW E21, grille ginjal tersebut hadir dengan ukuran yang cukup besar dan terintegrasi dengan baik dalam desain fasad depan mobil.
- Lampu Bulat: BMW E21 dilengkapi dengan lampu depan bulat yang menjadi ciri khas mobil-mobil dari era tersebut. Lampu-lampu ini terletak di sisi kanan dan kiri grille ginjal, memberikan tampilan yang klasik dan terkesan timeless.
- Garis-garis Tegas: Desain BMW E21 menampilkan garis-garis tegas yang mengalir dari depan hingga belakang, memberikan kesan dinamis dan menggambarkan karakter mobil yang sporty.
- Proporsi Proporsional: Proporsi mobil ini dirancang dengan baik, dengan jarak antara roda dan atap yang seimbang. Bagian belakangnya juga menampilkan garis-garis yang khas BMW.
- Pintu Dua: Selain versi umum 4 pintu BMW E21 juga hadir dalam bentuk sedan dua pintu, memberikan kesan mobil yang sporty dan lebih kompak. Varian Baur Topcabriolet juga ditawarkan, yang memiliki atap sebagian dapat dilipat untuk pengalaman berkendara terbuka.
- Jendela Samping: Jendela samping pada BMW E21 berdesain sederhana dan klasik, memberikan tampilan yang bersih dan elegan.
- Fitur Detil: Mobil ini dilengkapi dengan berbagai fitur detil seperti logo BMW yang mencolok di tengah-tengah grille ginjal, pemipihan tipe model pada bagian belakang, serta pemilihan warna eksterior yang khas untuk era tersebut.
Meskipun desain BMW E21 cukup klasik dan simpel dibandingkan dengan desain mobil modern, mobil ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar mobil klasik dan para kolektor. Selain itu, desain yang sederhana juga menawarkan keanggunan dan pesona yang abadi dalam dunia otomotif.
Mesin BMW e21
BMW E21 yang beredar di Indonesia pada umumnya dilengkapi dengan berbagai varian mesin yang ditawarkan oleh pabrikan saat itu. Berikut adalah beberapa pilihan mesin yang biasa ditemui pada BMW E21 di Indonesia:
- BMW 315: BMW 315 dilengkapi dengan mesin empat silinder segaris (inline-four) berkapasitas sekitar 1.5 liter. Mesin ini memberikan tenaga yang cukup baik untuk mobil sekelasnya pada masa itu.
- BMW 318: Varian BMW 318 juga menggunakan mesin empat silinder segaris, namun dengan kapasitas yang sedikit lebih besar, sekitar 1.8 liter. Dengan ukuran mesin yang lebih besar, BMW 318 menawarkan tenaga yang lebih tinggi daripada BMW 316.
- BMW 320: BMW 320 juga menggunakan mesin empat silinder segaris, tetapi dengan kapasitas lebih besar lagi, sekitar 2.0 liter. Mesin ini memberikan performa yang lebih baik daripada dua varian sebelumnya.
- BMW 323i: Varian BMW 323i merupakan varian dengan mesin enam silinder segaris (inline-six) yang berkapasitas sekitar 2.3 liter. Mesin ini adalah varian performa tinggi dalam lini BMW E21 dan menawarkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan varian empat silinder.
Di Indonesia, umumnya BMW E21 lebih sering ditemui dengan varian mesin empat silinder, seperti BMW 316 atau BMW 318. BMW 323i mungkin lebih langka dan menjadi incaran para kolektor dan penggemar mobil klasik yang menginginkan performa lebih tinggi.
PCD BMW E21
PCD (Pitch Circle Diameter) atau diameter lingkaran roda adalah ukuran yang menentukan jarak antara lubang roda pada sebuah mobil. Untuk BMW E21, PCD yang umumnya digunakan adalah 4×100.
Baca Juga: BMW E36, Simak Ulasan, Konsumsi BBM hingga Jenis Mesin yang Dipakai
Angka 4 mengindikasikan jumlah lubang roda, dalam hal ini empat lubang, sedangkan angka 100 menunjukkan jarak antara dua lubang yang berseberangan secara diagonal, diukur dalam milimeter.
Dengan demikian, PCD 4×100 pada BMW E21 berarti bahwa mobil ini memiliki empat lubang roda, dan jarak antara dua lubang berseberangan adalah sekitar 100 milimeter. Ini adalah ukuran PCD yang umum pada banyak mobil kompak dan beberapa mobil klasik, termasuk BMW E21.
Konsumsi BBM BMW E21

Konsumsi bahan bakar pada BMW E21 dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi pengemudi, kondisi jalan, gaya berkendara, pemeliharaan kendaraan, dan jenis mesin yang digunakan. Sebagai mobil klasik yang sudah tua, sebaiknya diperhatikan bahwa efisiensi bahan bakar pada BMW E21 mungkin tidak setinggi mobil-mobil modern.
Pada umumnya, beberapa model dan varian BMW E21 memiliki konsumsi bahan bakar yang berbeda. Mesin empat silinder cenderung lebih hemat bahan bakar daripada mesin enam silinder. Secara kasar, perkiraan konsumsi bahan bakar BMW E21 adalah sebagai berikut:
- BMW 316: Konsumsi bahan bakar rata-rata sekitar 9-12 liter/100 km untuk kombinasi kota dan jalan tol.
- BMW 318: Konsumsi bahan bakar rata-rata sekitar 8-11 liter/100 km untuk kombinasi kota dan jalan tol.
- BMW 320: Konsumsi bahan bakar rata-rata sekitar 8-10 liter/100 km untuk kombinasi kota dan jalan tol.
- BMW 323i: Konsumsi bahan bakar rata-rata sekitar 7-10 liter/100 km untuk kombinasi kota dan jalan tol.
Perlu diingat bahwa angka-angka tersebut hanya perkiraan dan angka sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, mobil-mobil klasik mungkin memiliki komponen yang lebih tua dan kondisi yang berbeda, sehingga perawatan yang baik dan pengaturan mesin yang benar dapat membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar.